Sehari di Siem Reap? Ini 7 Candi yang Bisa Dikunjungi

Leave a Comment
Kota Siem Reap yang terletak di negara Kamboja terkenal akan candi-candi peninggalan kerajaan Khmer. Jumlahnya diperkirakan mencapai ribuan yang terkumpul dalam wilayah seluas kurang lebih 400 km2 yang dinamakan komplek Angkor (Angkor Archaelogical Park). Angkor berasal dari bahasa Sansekerta yaitu Nagara yang berarti Kota. Oleh UNESCO, Angkor dinobatkan sebagai Situs Warisan Dunia (World Heritage Site). Dan dianggap sebagai salah satu situs arkeologikal penting di Asia Tenggara.

Saking banyaknya candi yang berada dalam komplek Angkor, diperlukan waktu setidaknya 3 hari untuk wisatawan umum yang hanya tertarik untuk sekedar melihat semua candi yang ada. Sedangkan bagi wisatawan yang memiliki minat dalam bidang sejarah dan arkeologi, diperlukan waktu 7 hari untuk bisa menikmati peninggalan kerajaan Khmer yang terpahat dalam setiap detail batu candi.

Lalu bagaimana jika kita hanya punya waktu 1 hari di Siem Reap? Ini dia 5 candi yang bisa kita nikmati dalam waktu satu hari saja. Tapi sebelumnya, pengunjung harus membeli tiket paket satu hari seharga USD20. Untuk yang paket 3 hari (USD 40) dan 7 hari (USD60) juga tersedia. Dan syaratnya harus digunakan dalam hari yang berurutan sejak tiket dibeli.

Tiket reguler yang telah dibeli tersebut berlaku untuk masuk ke semua candi yang ada di Siem reap kecuali Phnom Kulen, Koh Ker dan Beng Melea yang menetapkan tiket dengan tarif khusus. Saat membeli tiket, petugas di loket akan mengambil foto masing-masing pengunjung untuk dicetak di tiket. Jadi bila membeli tiket untuk rombongan, tiap-tiap pengunjung harus ikut antri di loket. Yang terakhir, simpan tiket baik-baik jangan sampai terlipat atau sobek karena nantinya jadi tidak berlaku. Mau ngga mau, akhirnya harus beli tiket yang baru lagi.

1. Angkor Wat
Inilah candi yang menjadi ikon dari komplek Angkor (Angkor Thom) sekaligus menjadi kebanggaan negara Kamboja seperti tergambar dalam bendera nasionalnya. Candi yang arsitekturnya bergaya klasik Khmer ini menjadi satu-satunya peninggalan kerajaan Khmer yang paling terpelihara dengan baik.

Angkor Wat menjadi lokasi favorit bagi para pengunjung untuk memulai liburan di komplek Angkor dikarenakan pemandangan matahari terbitnya yang sangat spektakuler. Perpaduan sinar matahari pagi yang menimbulkan efek siluet dan danau kecil di depan Angkor wat yang menciptakan refleksi memberikan nuansa magis yang tak boleh dilewatkan.

2. South Gate
Komplek Angkor (Angkor Thom/The Great City) dikelilingi oleh tembok tinggi berbentuk persegi yang dulu digunakan sebagai benteng perlindungan kerajaan Khmer. Sebagai akses utama masuk dan keluar, hanya dibuat 4 pintu gerbang saja yang menghadap ke 4 arah mata angin. Sedangkan 1 pintu gerbang tambahan yang dinamakan “Gate of Victory” dibuat khusus untuk masuk dan keluar ke istana kerajaan.

Dari 4 gerbang yang dibangun sebagai akses keluar masuk komplek Angkor, hanya pintu gerbang Selatan saja yang kondisinya paling utuh. Gerbang selatan ini akan dilewati semua pengunjung yang akan menuju ke Bayon dengan titik berangkat berawal dari Angkor wat.

3. Ta Phrom
Selain dikenal karena kemunculannya di film Tomb Raider pertama yang dibintangi oleh Angeline Jolie, Ta Phrom disukai oleh para pengunjung dikarenakan nuansa mistis yang menyelimutinya. Kesan tersebut terbentuk oleh akar pohon-pohon raksasa yang mencengkeram dinding-dinding Ta Phrom.

Meski akar yang membelit terkesan merusak candi peninggalan raja Jayavarman VII ini, tetapi justru muncul anekdot bahwa sebenarnya tercipta simbiosis mutualisme antara keduanya, “Pohon-pohon tersebut tak akan berdiri dengan tegak sampai saat ini tanpa bantuan dinding-dinding Ta Phrom, demikian pula dinding-dinding Ta Phrom yang usianya sudah ratusan tahun tak akan bisa berdiri tegak secara alami tanpa bantuan akar pohon yang kuat mencengkeram”.

4. Bayon
Kalau Angkor wat dikatakan sebagai peninggalan kerajaan Khmer termegah maka Bayon boleh dibilang sebagai yang paling cantik dan artistik. Ini tak lepas dari penelitian yang menyatakan Bayon sebagai candi yang memiliki paling banyak detail relief. Selain itu sebanyak 216 wajah raksasa yang disusun dari tumpukan bebatuan membuatnya terlihat berbeda dibandingkan candi-candi lain yang ada di komplek Angkor.

Dimana semua wajah tersebut merujuk pada profil raja Jayavarman VII. Sementara teori lainnya mengaitkannya dengan wajah Dewi simbol kasih sayang yaitu Avalokitesvara.

5. Baphuon
Lokasinya yang hanya selemparan batu dari Bayon membuatnya sayang jika tak sekaligus disinggahi. Yang unik dari Baphuon adalah pintu masuknya yang membentang sepanjang 200 meter dan memiliki ketinggian kurang lebih 1 meter dari permukaan tanah. Bagian inti bangunan dari Baphuon merupakan bangunan berundak 3 tingkat.

6.Terrace of Elephants
Seperti namanya, Terrace of Elephants memang sebuah teras. Memiliki panjang 350 meter, dulunya digunakan sebagai tempat Raja Jayavarman VIII untuk melihat pasukannya yang kembali dengan membawa kemenangan dan juga tempat sang Raja untuk melihat berbagai pesta perayaan lainnya.

Gajah sendiri memiliki peranan yang penting pada masa kerajaan Khmer bertahta sehingga binatang berukuran besar ini ikut terukir dalam relief dinding Terrace of Elephants.

7. Phnom Bakheng
Mengakhiri liburan sehari di komplek Angkor? Phnom Bakheng jawabannya. Candi yang terletak di puncak bukit ini jadi favorit para pengunjung untuk mengucapkan “sampai jumpa” kepada sang mentari yang telah menemani sepanjang hari.

Bentuk Phnom Bakheng mirip seperti piramida berundak dengan bagian atas datar seperti terpancung. Di tempat itulah para pengunjung yang sudah rela mengantri demi melihat matahari terbenam akan menanti sang fajar menghilang di kejauhan.

_________________________________________


Jika sudah tahu tempat mana saja yang akan dituju, pertanyaan berikutnya tentu adalah transportasi apa yang bisa digunakan untuk menuju kesana? Cuaca Kamboja yang panas kering memang menjadi tantangan bagi yang tidak suka udara panas. Sehingga menyewa mobil untuk digunakan selama sehari adalah pilihan pertama karena nyaman ber-ac. Tapi konsekuensinya tentu saja harganya lebih mahal.
Alternatif kedua yang lebih murah jatuh kepada Tuk-tuk. Meski tak ber-ac, tetapi cukup sejuk akibat hembusan angin alami. Konsekuensi yang harus dihadapi tentunya adalah debu. Dan bagi yang tak terbiasa naik kendaraan terbuka, masuk angin juga jadi resiko yang harus diperhitungkan. Tuk-tuk di Kamboja berbeda dengan yang ada di Thailand. Tuk-tuk di Kamboja berupa gerobak yang ditarik oleh sepeda motor. Sedangkan Tuk-tuk di Thailand lebih menyerupai Bajaj di Jakarta.

Kedua transportasi tersebut sangat mudah dijumpai di daerah Pub street yang menjadi lokasi menginap favorit para turis selama berlibur di Siem reap. Karena tempatnya yang nyaman, banyak hotel dan tempat makan. Jarak dari Pub street menuju ke Angkor Thom juga tak terlalu jauh. Hanya memakan waktu sekitar 15 – 20 menit saja.
Alternatif transportasi ketiga yang hanya bisa digunakan didalam Angkor Thom yaitu sepeda. Menjelajahi Angkor thom dengan sepeda memang menciptakan pengalaman berpetualang yang unik. Tapi sepertinya hanya bisa dilakukan bagi mereka yang memang liburan panjang di Siem reap. Karena membutuhkan banyak tenaga dan waktu.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar