Rembang menjadi bagian dari hidup R. A. Kartini dikarenakan beliau secara resmi disunting oleh K. R. M. Adipati Ario Singgih Djojo Adhiningrat, seseorang yang pernah menjabat sebagai Bupati di kota tersebut. Kini rumah dinas yang dulu ditempati oleh Bupati Djojo Adhiningrat yang berlokasi di jalan Gatot Soebroto no. 8 difungsikan sebagai museum yang berisi barang-barang yang berkaitan dengan R. A. Kartini dan tentunya juga karya-karyanya.
Museum kamar pengabdian R. A. Kartini dibagi menjadi 6 ruang pamer utama.
Yang pertama adalah ruang Kamar pengabdian R. A. Kartini. Di dalam ruangan ini dipamerkan sebuah tempat tidur kayu yang dalam bahasa Jawa disebut Amben, meja rias, meja tempat merawat bayi dan juga baju kebesaran Beliau yang seringkali terlihat dalam lukisan atau foto. Meski terdapat meja untuk merawat bayi, R. A Kartini sendiri tidak sempat merawat anak semata wayangnya. Karena Beliau wafat 4 hari setelah melahirkan karena pendarahan.
Dari keterangan foto yang ada terungkap bahwa sangat bahagianya R. A. Kartini menikah dengan Djojo Adhiningrat. Dan betapa Beliau sebenarnya sangat mengharapkan anak perempuan dari pernikahannya itu. Namun suami dan anggota keluarga lainnya yang tinggal di rumah tersebut justru mengharapkan anak laki-laki. Soesalit, anak yang dilahirkan oleh R. A. Kartini juga menjadi anak satu-satunya dari Djojo Adhiningrat. Sebab dari pernikahannya dari Soekarmilah yang menjadi istri pertamanya, Beliau tidak dikaruniai anak.
Ruang keenam sebagai ruang terakhir merupakan ruang koleksi buku – buku dan surat-surat R. A. Kartini yang ditulis dalam bahasa Belanda. Di ruangan inilah tersimpan buku yang menjadi koleksi paling penting yaitu yang berjudul “Habis Gelap Terbitlah Terang”.
Bertambahnya wawasan sejarah hanyalah salah satu aspek yang didapat ketika berkunjung ke Museum R. A. Kartini. Tetapi bagi pengunjung perempuan, inspirasi dan rasa bangga menjadi bagian dari wanita Indonesia tercurah sepenuhnya disini.
0 komentar:
Posting Komentar