Cave Tubing Kalisuci, Sensasi Susur Sungai Bawah Tanah

Leave a Comment
Wisata susur sungai dengan menggunakan perahu karet atau yang biasa disebut rafting beberapa waktu lalu memang menjadi favorit banyak orang. Namun perlahan-lahan, wisata tubing atau susur sungai dengan menggunakan ban mulai mendapatkan tempat di hati wisatawan. Walaupun antara rafting dan tubing tak bisa disamakan. Karena dalam tubing, arus sungai yang menemani tak sederas wisata rafting namun tetap dapat memantik keseruan.

Salah satu daerah yang menjadi destinasi favorit untuk wisata tubing adalah kabupaten Gunung kidul yang ada di provinsi Yogyakarta. Anehnya, Gunung kidul justru dikenal sebagai daerah yang tandus karena kondisi alamnya yang berupa perbukitan kapur. Tetapi siapa sangka, justru dibalik kerasnya perbukitan kapur tersebut banyak mengalir sungai bawah tanah. Bukan hanya sekedar tubing di sungai jadinya. Tapi tubing menyusuri sungai yang mengalir di dalam goa. Jadilah namanya : Cave tubing!
Tak diragukan jika orang-orang selama ini lebih mengenal goa Pindul sebagai destinasi wisata cave tubing di Gunung kidul. Karena memang nama depannya sudah menyertakan kata “Goa”. Padahal Gunung kidul punya destinasi wisata cave tubing lain yang tak kalah seru. Namanya Kalisuci, dibuka sejak tahun 2009 dan lokasinya tak jauh dari goa Pindul.
Sepintas orang memang akan tidak tahu kalau tubing di Kalisuci juga menyusuri goa. Karena memang tidak ada kata "Goa" di depannya. Padahal jarak sungai yang disusuri lebih panjang daripada goa Pindul dan lebih menantang dengan melewati 2 buah goa yang memiliki 2 karakter berbeda. Goa pertama bertipe horisontal dan yang kedua vertikal (luweng).

Setiap wisatawan yang datang akan dikenakan biaya sebesar 70 ribu rupiah. Didalamnya sudah termasuk sewa ban, jaket pelampung, helm, alat pelindung tulang kering dan siku. Pengunjung yang sudah mendaftar tidak akan langsung menuju sungai untuk segera tubing. Tetapi akan dibagi dalam kelompok-kelompok berjumlah 10 -15 orang dan ditemani oleh 3-4 petugas yang akan menemani dan menjelaskan segala sesuatu tentang Kalisuci dan goa yang dilalui.
Ketika kuota kelompok sudah terpenuhi, maka semuanya akan berjalan bersama turun menuju sungai yang jaraknya kurang lebih 100 meter dari tempat pendaftaran. Sebelum “nyemplung”, pengunjung akan diberikan penjelasan terlebih dahulu mengenai prosedur tubing. Terutama bagaimana cara mengangkat badan dengan menggunakan siku agar pantat tidak menabrak batu karang.
Wisatawan yang tidak bisa berenang tak perlu khawatir karena para petugas yang menemani selalu sigap dalam menolong. Lagipula badan kita pun sudah dilindungi oleh jaket pelampung sehingga tak perlu khawatir tenggelam. Dan arus sungai yang dihadapi pun juga tak terlalu deras. Jadi tak perlu panik atau takut sebelumnya.
Keadaan di dalam goa yang dilewati dalam wisata cave tubing di Kalisuci sangat gelap dan satu-satunya sumber cahaya hanya ada pada lampu senter yang menempel pada helm petugas yang menemani. Meski gelap, pengunjung tak perlu takut karena di Kalisuci tidak ada buaya ataupun binatang buas lainnya. Ular? iya ada, sesekali dijumpai antara bulan Juli dan Agustus saat musim kemarau dan udara panas. Tapi belum pernah dijumpai kasus ular menggigit pengunjung di Kalisuci.
Sehingga pengunjung dapat dengan tenang dan senang menikmati arus sungai yang mengombang-ambingkan tubuh kita ke kanan dan ke kiri sambil sesekali menabrak batu karang. Saat air sungai sedikit tinggi, cave tubing di Kalisuci bisa jadi lebih seru karena arusnya menjadi lebih deras. Bahkan terkadang membuat tubuh kita terlempar keluar dari ban.

Tetapi jika debit air terlalu tinggi, cave tubing di Kalisuci malah memungkinkan tidak dibuka karena dapat membahayakan nyawa pengunjung. Situasi tersebut bisa terjadi saat musim hujan atau saat hulu sungai Kalisuci diguyur hujan lebat. Goa yang tingginya 12 meter akan tertutup semua oleh air.
Di goa kedua, yang menjadi tempat finish. Terdapat sebuah lubang goa besar diatas kepala kita. Masyarakat setempat menyebut lubang goa vertikal dengan sebutan Luweng. Sebelum naik kembali ke darat, pengunjung boleh berfoto dan bermain air sepuasnya disini dikarenakan arus sungainya yang sangat tenang. Para petugas yang menemani pun tak sungkan untuk mengulurkan tangan membantu pengunjung yang ingin berfoto. Mereka pun juga tak segan untuk mengatur pose dan menunjukan spot foto yang bagus.

Sisakan sedikit tenaga setelah selesai sesi foto. Karena untuk keluar menuju sungai dan menuju darat, pengunjung harus menaklukan puluhan anak tangga yang sempit dan curam untuk menuju pos istirahat sebelum dijemput mobil pick up yang akan membawa pengunjung kembali ke titik awal, yaitu pos pendaftaran. Belum lagi kondisi badan yang basah akan membuat langkah menjadi sedikit lebih berat dari biasanya.
Sesampainya di pos pendaftaran, para pengunjung bisa membilas badan di kamar mandi yang tersedia dalam kondisi bersih. Dan sambil menunggu teman mandi, semangkuk mie instan dan teh manis hangat cocok untuk mengisi kembali tenaga yang habis terkuras.

Yang perlu menjadi perhatian bagi yang akan liburan ke Kalisuci, dalam sehari pengunjung yang datang untuk wisata cave tubing di Kalisuci dibatasi hanya untuk 200 orang saja. Peraturan yang dibuat oleh masyarakat setempat selaku pengelola pantas diapresiasi karena terlalu banyaknya pengunjung maka resiko keselamatan yang akan dihadapi juga semakin besar. Dan yang paling penting mereka percaya bahwa alam yang mereka “jual” juga memiliki hak untuk tetap lestari.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar