Tertusuk Panah Asmara Jembatan Cinta di Pulau Tidung

Leave a Comment
Pulau tidung adalah satu dari sekian banyak pulau di Kepulauan Seribu yang memiliki hamparan pantai pasir putih yang menawan. Jangan terlalu dibandingkan dengan pantai di pulau-pulau lain di luar Jawa. Melihat kota Jakarta yang penuh dengan permasalahan sosial dan lingkungan hidup. Pulau Tidung adalah tempat pelarian sempurna untuk liburan singkat pengusir penat.

Sama dengan pulau-pulau lain yang ada di Kepulauan Seribu. Untuk liburan ke pulau Tidung juga umumnya dijual dalam bentuk paket open trip yang ditawarkan secara online oleh banyak agen perjalanan. Dimana paket liburan selama 2H1M sudah lebih dari cukup untuk menikmati suasana pulau yang terletak di utara Jakarta ini. Lalu apa saja yang didapat dari liburan ke pulau Tidung dan mengapa harus ikut open trip padahal jaraknya tak jauh dari Jakarta?

Meski jaraknya tak jauh dari Jakarta tetapi banyak keuntungan yang didapat jika berlibur ke pulau Tidung dengan ikut open trip. Yang jelas, pengunjung mendapat kepastian tempat penginapan. Karena penginapan di pulau Tidung seringkali penuh oleh pengunjung. Terutama di hari Sabtu – Minggu. Begitu juga dengan jadwal makan. Meski menunya sederhana tetapi sudah dapat jatah makan 3 kali. Jadi tak perlu pusing lagi harus keluar cari makan.
Kemudian pengunjung juga sudah mendapatkan sepeda sebagai alat transportasi selama di pulau Tidung. Sepeda motor hanya digunakan oleh warga lokal saja. Sementara mobil tidak digunakan karena jalanan untuk kendaraan roda empat memang tidak tersedia. Kondisi ini menyebabkan udara di pulau Tidung bersih dari polusi asap kendaraan bermotor. Hal yang pantas disyukuri tentunya.

Untuk harga paket liburan ke pulau Tidung tergantung dari beberapa faktor. Yang pertama jumlah rombongan. Semakin banyak tentunya semakin murah. Kemudian jenis kapal yang digunakan. Untuk yang memakai jasa penyeberangan kapal reguler dari dermaga Kali adem harganya lebih murah. Tetapi konsekuensinya perjalanan lebih lama, bisa mencapai 3 jam. Kapalnya sendiri berangkat sekitar jam 8 atau 9 pagi. Tetapi pengunjung wajib standby setidaknya jam 6 pagi supaya dapat posisi duduk yang enak. Sementara bagi yang menggunakan perahu speedboad dari dermaga Marina Ancol hanya membutuhkan waktu 1 jam saja. Tetapi harga yang harus dibayar lebih mahal tentunya.
Diantara sekian banyak pulau lainnya yang ada di Kepulauan Seribu, pulau Tidung memiliki keunikan tersendiri. Yang pertama pulau Tidung ini terbagi menjadi 2 (dua) pulau, yaitu pulau Tidung besar dan pulau tidung kecil. Yang kedua adalah jembatan yang menghubungkan kedua pulau tersebut yang dinamakan Jembatan cinta. Jembatan cinta ini boleh dibilang sebagai landmarknya pulau Tidung. Tetapi anehnya, Jembatan cinta menghubungkan pulau Tidung besar ke pulau Tidung kecil yang tak berpenghuni.
Kabarnya pulau Tidung kecil hanya digunakan sebagai tempat pemakaman bagi warga pulau Tidung besar. Oleh karena itu tak sedikit yang mengatakan kalau pulau Tidung kecil adalah tempat yang angker. Walaupun waktu kesana aku tidak bisa menemukan lokasi pemakaman. Justru kalau dibilang sebagai tempat budidaya tanaman mangrove malah lebih bisa dipercaya. Karena aku memang bisa menemukannya. Tapi apapun itu jika memang kita datang dengan niat yang baik maka kita pasti mendapatkan keselamatan.

Selama 2 (dua) hari berlibur di pulau Tidung banyak aktivitas yang bisa dilakukan. Baik hanya untuk melihat-lihat pemandangan ataupun untuk bermain olahraga air.

Di hari pertama tur, setelah makan siang pengunjung akan diajak berkeliling pulau-pulau yang lokasinya berdekatan dengan pulau Tidung. Sembari berkeliling pengunjung diperbolehkan untuk snorkeling. Kapal dan alat snorkeling yang digunakan semuanya sudah termasuk dalam harga paket open trip.
Meski terumbu karang di pulau Tidung kurang berwarna-warni tetapi apa yang ada disana boleh dibilang sudah bagus banget. Apalagi jika dibandingkan dengan warna-warni lampu mobil di Jakarta saat macet. Banyaknya ikan laut yang mendekat juga sangat menghibur. Meski snorkeling di pulau Tidung sangat menyenangkan tetapi pulau ini masih punya banyak keseruan lainnya untuk dapat dinikmati oleh para pengunjung.

Selepas snorkeling, pengunjung akan dibawa menuju area olahraga permainan air yang berada di pulau Tidung besar. Disini pengunjung dapat menikmati berbagai olahraga air yang seru. Seperti Banana boat, Sofa boat, Jet ski dan lain sebagainya. Didalam paket open trip, biasanya agen perjalanan sudah memberikan gratis 1 kali naik Banana boat.
Setelah itu segala bentuk biaya akan ditanggung oleh pengunjung sendiri kalau ingin mengulang naik Banana boat atau mencoba naik wahana olahraga permainan air lainnya. Harga yang ditawarkan untuk satu kali permainan hanya 35 ribu saja. Jika dalam Banana boat penumpangnya ada 5 orang maka satu orang hanya perlu menyumbang 5 ribu saja. Tentu saja ini harga yang sangat murah jika dibandingkan dengan keseruan yang didapat.

Tapi kalau mau yang seru tanpa perlu mengeluarkan biaya. Jembatan cinta punya ”menu sederhana” namun asyik. Jembatan cinta memiliki lengkungan setinggi 6 meter yang digunakan sebagai jalur kapal lewat. Saat kapal tak melintas, lengkungan ini boleh digunakan untuk wahana loncat. Saat melakukan loncatan meski jatuhnya di air tapi tanpa keterampilan yang cukup bisa membuat tubuh serasa jatuh diatas batu. Jadi, dua jempol untuk yang berani loncat.
Serunya snorkeling dan mencoba berbagai olahraga air yang di pulau Tidung membuat waktu berlalu tanpa terasa. Hingga akhirnya sang Surya perlahan mulai menghilang diujung batas laut. Sinarnya yang keemasan menghangatkan suasana sore di Jembatan cinta. Gelak tawa anak-anak, senda gurau bersama teman dan romantisme pasangan yang sedang kasmaran bercampur mewarnai waktu perpisahan dengan sang Mentari. Segala persoalan pribadi pun sejenak seperti lenyap.

Saat malam tiba maka waktunya kembali ke penginapan. Suasana malam yang sunyi di Pulau Tidung benar-benar memberikan waktu istirahat yang berkualitas. Semilir tiupan angin laut dan suara deburan ombak yang sayup-sayup terdengar bagai obat tidur yang meninabobokan.

Hingga tak terasa matahari pagi pun mulai menyapa di hari kedua di pulau Tidung. Kapal yang akan kembali ke Jakarta akan mulai berlayar pada jam 11 siang. Untuk yang kemarin masih belum puas dengan permainan olahraga air ataupun belum rela untuk kembali ke rutinitas harian.

Di sisa hari ini masih ada waktu beberapa jam lagi untuk menikmati keseruan tersebut. Tapi sisakan sedikit tenaga untuk besok hari. Saat kita mulai beraktivitas kembali menghadapi kemacetan dan rutinitas kerja di kota Jakarta.
Next PostPosting Lebih Baru Previous PostPosting Lama Beranda

0 komentar:

Posting Komentar