Permisi pak Gesang, saya meminjam sepenggal kalimat dalam lirik lagu Bengawan solo. Meski hanya menempati sudut sempit di dalam pasar Gede tetapi segarnya es Dawet Telasih bu Dermi sudah terdengar mengalir ke telinga pecinta kuliner di Indonesia.
Tak jarang pembeli yang datang rela berdiri demi menikmati semangkuk kecil es Dawet Telasih bu Dermi sambil sesekali bergeser berpindah posisi karena harus berbagi jalan dengan pembeli sayur mayur di pasar Gede.
Es dawet Telasih yang dijual oleh bu Dermi ini memiliki perbedaan dengan es Dawet yang umumnya kita kenal. Yang pertama terlihat dari tempat penyajian pun sudah berbeda yaitu tidak menggunakan gelas melainkan mangkuk.
Sebagai bahan isian, sesuai namanya menggunakan telasih yang dikombinasi dengan jenang sumsum; tape ketan hitam dan hijau; lalu cendol. Santan encer dengan campuran nangka dan gula cair lalu digunakan untuk merendam semua bahan tersebut dalam mangkuk kecil.
Segarnya es dawet Telasih bu Dermi cukup ditebus dengan harga 8 ribu per mangkuk. Pecinta kuliner bisa datang setiap hari mulai pukul 08.00 hingga pukul 15.00 untuk menikmati sajian khas kota Solo ini.
Wah reportase kulinernya enak2 nih...hehehehe, kok terakhir cuman 2013 aja nih tulisannya? Dilanjut dong Bu, hehehe
BalasHapus