Di kota Solo, hidangan sate kambing memiliki variasi lain dalam cara penyajian. Alih-alih langsung ditusuk dengan lidi bambu, daging kambing digiling hingga lembut terlebih dahulu. Kemudian dibungkus dengan kulit lemak tipis sebelum dibakar.
Untuk satu porsi sate buntel hanya terdiri dari 2 (dua) tusuk saja. Karena nominalnya yang kecil seringkali pengunjung yang baru pertama kali makan mengernyitkan dahi. Bukannya sate biasanya 10 tusuk per porsi?
Meski hanya 2 tusuk, tetapi satu buntel sate sebenarnya berisi 5 tusuk sate yang dicincang. Jadi 2 tusuk sebenarnya sama dengan 10 tusuk sate biasa. Dan pas setelah selesai makan memang baru benar-benar berasa kenyangnya sama dengan makan satu porsi sate yang isinya 10 tusuk.
Karena terbatasnya kulit lemak yang tersedia setiap hari maka stok sate buntel tiap harinya juga berbeda-beda. Apalagi penggemar olahan daging kambing juga tak sedikit meski kadar kolesterol yang ada didalamnya cukup tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar